Oksigen adalah terapi penyelamat jiwa yang diberikan oleh perawat di rumah sakit. Oleh karna itu, sangat penting di pahami oleh perawat tentang Pengiriman Oksigen dan Laju Aliran “Oxygen Delivery Devices and Flow Rates”. Karna pemahaman yang cukup akan sangat di butuhkan dan membantu dalam memberikan pelayanan
Bagaimanakah Peran Oksigen…?
Keberadaan oksigen begitu berarti bagi manusia untuk kehidupan. Dalam menciptakan energi sel-sel memerlukan oksigen yang sering kita sebut dengan siklus Kreb. Yaitu, sebuah proses katabolisme atau respirasi sel dalam membentuk energi yang lebih tinggi.
Tahukah kalian bahwa sel-sel akan mati dalam hitunagn menit bila tidak mendapat asupan oksigen.
Selanjunya, pada udara bebas “atsmosfer” mengandung konsentrasi oksigen 21%. dan sering juga konsentrasi oksigen disebut dengan FIO2 “fraksi oksigen inspirasi”
Ketika menghirup udara, oksigen akan masuk ke paru-paru lalu membuat kontak dengan alveoli. Alveoli adalah struktur kantung kecil pada paru-paru.
Oksigen di dalam paru berdifusi melintasi alveoli ke-dalam aliran darah. Oksigen akan dibawa oleh hemoglobin pada sel darah merah ke seluruh tubuh. lalu diserap oleh jaringan untuk memberi kehidupan dan energi pada sel-sel.
Selanjutnya, kita akan memahami nilai normal kemampuan paru-paru. seperti, RR(respirasi rate), Vt (volume tidal), FIO2 (fraksi oksigen).
Pada tubuh sehat RR atau tingkat pernapasan, normalnya 12-20x per menit (rpm). Dan volume tidal adalah jumlah udara yang masuk ke paru-paru saat inspirasi. Rata-rata volume tidal 400-500ml pada orang dewasa. Namun, jumlah volume tidal berbeda-beda ini dipengaruhi bentuk fisik paru-paru dan usaha napas. Lalu FIO2 (fraksi oksigen) menggambarkan nilai pesentase udara yang di hirup.
Nah, berikut adalah alat alat oksigenisasi yang perlu di ketahui. ada ber bagai macam type dan tentang pengiriman oksigen, laju aliran dan FIO2.
Pengiriman Oksigen dan Laju Aliran dengan Nasal Cannula (kanul hidung)
Kanula hidung adalah selang yang mengalirkan oksigen ke lubang hidung bilateral. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
penggunaan kanula nasal Ini adalah alat pemenuhan oksigen yang paling umum di rumah sakit, terutama untuk pasien tidak kritis dan mereka yang membutuhkan pengiriman oksigen seperti pada PPOK.
pemakaian Nasal Cannula dapat dimulai dengan flow 2L/menit. dan bisa di berikan sampai 6L/menit. meskipun penggunaan idealnya 2-4L/menit. memberikan alat ini memberikan konsentrasi FIO2 25-40%, dan tergantung pada laju pernapasan, volume tidal, dan jumlah pernapasan mulut.
Nasal Cannula ini juga sering digunakan pada pasien dengan tingkat kebutuhan oksigen yang lebih rendah. pemberian oksigen > 2L/menit pada alat ini perlu mendapat perhatian karna, dapat menyebabkan iritasi dan kering pada mukosa hidung (nares). untuk meminimalisir itu perlu dihangatkan dan dilembabkan bila memungkinkan pada kecepatan aliran yang lebih tinggi.
Pengiriman Oksigen dan Laju Aliran dengan Simple Face Mask (Masker Wajah Sederhana)
Simple Face Mask adalah masker mirip karet bening dengan selang yang dihubungkan ke sumber oksigen. selanjutnya, dapat menjadi pilihan sementara untuk digunakan. Penggunaan alat oksigen ini menutupi mulut dan hidung. Laju aliran oksigen yang dapat di berikan antara 6-10L/menit dengan FIO2 35-50%.
Pengiriman Oksigen dan Laju Aliran dengan Non-Rebreathing Mask (NRM)
NRM memberikan konsentrasi oksigen tertinggi hingga 95% FIO2, tanpa mesin tambahan.
Dia memiliki kantung yang terhubung dengan masker atau kantung reservoir dengan katup satu arah yang memisahkan keduanya. Ini mencegah CO2 yang dihembuskan memasuki reservoir, dan memungkinkan hanya oksigen yang masuk ke reservoir.
Terdapat lubang atau “exhalation port” di sisi masker yang memungkinkan udara ekpirasi keluar dan udari dari luar “udara ruangan” tidak dapat masuk kembali. (biasanya hanya satu lubang “exhalation port” yang “diblokir” untuk mencegah sesak napas jika oksigen dimatikan).
Laju aliran oksigen 10-15L/menit dapat menghasilkan FIO2 hingga 95%. Namun, ada sedikit udara ruangan yang masuk ke dalam sistem, sehingga FIO2 selalu lebih rendah, sekitar 80-90%.
Perlu diingat oksigenasi yang berlebihan juga berbahaya dapat terjadi “toksisitas oksigen”. Hal ini dapat menimbulkan vasokonstriksi, memperburuk kondisi, dan bahkan dapat menyebabkan kejang.
Penggunaan NRM bukan solusi jangka panjang, pasien perlu dialihkan ke BIPAP, HFNC, atau intubasi, kecuali dapat dititrasi.
Jika penderita memperlihatkan usaha napas yang berat dengan SPO2 88-94% atau lebih rendah pada NRM, fikirkan untuk memberikan tindakan diintubasi.
Pengiriman Oksigen dan Laju Aliran dengan Venturi Mask (masker venturi)
Venturi mask adalah masker wajah dengan katup venturi di ujungnya yang sambungkan dengan pipa bergelombang.
Tentunya juga di hubungkan ke sumber oksigen. alat ini mencampur oksigen dengan udara ruangan yang bertujuan memberikan aliran oksigen tinggi dan konsisten walaupun laju pernapasan atau volume tidal tidak teratur. berikut visualisai alat dangan gambar :
Masker venturi tersedia dalam berbagai warna dengan konsentrasi FIO2 yang berbeda yaitu 24%, 28%, 35%, 40%, dan 60%. Laju aliran oksigen akan ditunjukkan pada katup venturi spesifik yang digunakan, tetapi umumnya dari 3-10L/menit. Beberapa Venturi mask menyediakan dalam pengaturan rotasi all-in-one, di mana FIO2 dapat disesuaikan pada satu katup venturi.
Venturi mask biasanya digunakan pada penderita PPOK ketika membutuhkan oksigen tingkat tinggi, namun ada kekhawatiran untuk retensi CO2. Penggunaanya juga dapat membantu untuk eksaserbasi asma dan gangguan pernapasan umum. dan biasanya metode ventimask ini tidak digunakan dalam jangka panjang.
Pengiriman Oksigen dan Laju Aliran dengan HFNC (High-Flow Nasal Cannula)
High-Flow Nasal Cannula (HFNC) adalah metode pemberian dengan aliran dan FIO2 oksigen lebih tinggi. Kanula hidung aliran tinggi terdiri dari mesin dan pipa khusus. Dan Udara yang di berikan akan di panaskan dan di lembabkan.
HFNC dapat diberikan dari 8-60L/mnt (30-60 L/mnt pada orang dewasa), dan FIO2 100%. Penggunaan HFNC lebih nyaman, penelitian menunjukkan bahwa HFNC mungkin menjadi alternatif yang lebih baik jika dibandingkan denagan menggunakan masker wajah.
HFNC juga menambahkan tekanan seperti PEEP yang setara, sekitar 3-4 cmH2O. Ini mirip dengan CPAP membantu menjaga alveoli dalam paru terbuka untuk meningkatkan pertukaran oksigen dan carbondioksida. dan penggunaan HFNC juga menjadi alternatif BIPAP.
Mengetahui perbedaan antara alat pengiriman oksigen dan laju aliran, HFNC bukanlah pilihan yang baik bagi mereka yang menahan CO2 untuk waktu yang lama.
Oxygen Delivery and Flow Rates dengan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
CPAP adalah metode terapi oksigen dengan ventilasi non-invasif. metode ini membantu membuka alveoli dan memungkinkan pertukaran gas dalam paru yang lebih baik.
Penggunaan CPAP dapat berguna pada edema paru akut. Karena, mengurangi tekanan intratoraks. Dan juga menurunkan preload, meningkatkan curah jantung, serta mengurangi kongesti alveolar.
Continuous Positive Airway Pressure juga digunakan untuk apnea obstructive sleep apnea (OSA) untuk menjaga jalan napas tetap terbuka. Oksigen tidak selalu ditambahkan (terutama jika pasien OSA). Oksigen ditambahkan untuk menjaga SPO2 >90%.
Tekanan diatur pada 5-20 cm H2O, biasanya dimulai pada 5-8 cm H2O. Peningkatan tekanan akan menimbulkan meningkatkan tekanan intratoraks.
Oxygen Delivery and Flow Rates dengan BIPAP (Bilevel Positive Airway Pressure)
BIPAP adalah versi CPAP yang “lebih baik”. dia sering digunakan sebagai alternatif untuk intubasi, dan sangat bagus untuk gagal napas hiperkapnia (pikirkan COPD). Bilevel Positive Airway Pressure menggunakan tekanan yang lebih tinggi selama inspirasi dan tekanan yang lebih rendah selama ekspirasi.
BIPAP menggunakan 3 pengaturan:
- Rate: Tingkat pernapasan biasanya diatur ke tingkat cadangan atau spontan, karena pengguna terjaga dan bernapas secara spontan. Ini biasanya 8-12 rpm. Umumnya penderita yang meggunakan BIPAP akan bernapas lebih cepat dari ini.
- IPAP: inspiratory positive airway pressure “tekanan jalan napas positif inspirasi” adalah besar kecilnnya tekanan yang diberikan selama inspirasi. Ini berkisar antara 5-30 cm H2O, tetapi biasanya dimulai pada 8-12 cm H2O. tekanan yang lebih besar akan meningkatkan volume tidal.
- EPAP: expiratory positive airway pressure “tekanan jalan napas positif ekspirasi” adalah tekanan selama ekspirasi, yang biasanya bertekanan 3-5 cm H2O.
pengiriman oksigen kemudian digunakan untuk memastikan SPO2 >90%. FIO2 dimulai pada 100% dan dititrasi. Penggunaan BIPAP digunakan pada PPOK akut dan gagal nafas akut seperti CHF atau ARDS.
Penggunaan BIPAP tidak akan bekerja dengan baik pada pasien mual dan memiliki sekret yang kental, karna dapat beresiko aspirasi.
Oxygen Delivery and Flow Rates dengan Ventilator Mekanik
Ventilasi Mekanik adalah metode terbaik dalam mengontrol oksigen “oksigenasi” pasien dan “ventilasi”. Meskipin juga memiliki berbgai resiko dalam penggunaanya seperti Trauma, Edema, sampai VAP (Ventilation Associate Pneumonia).
Ikuti acara Webinar : VAP baca selengkapnya
Penggunaan ventilasi mekanik digunakan sebagai usaha terakhir mempertahankan oksigen “okseigenisasi” dan “ventilasi”. Yaitu ketika pasien mengalami gangguan pernapasan berat dan tidak dapat mentoleransi ventilasi non-invasif.
Pemakaian ventilator, pasien perlu diintubasi, kemungkinan pasien akan dibius saat tindakan intubasi, setelah intubasi selesai selang ETT pada pasien akan dihubungkan ke ventilator menggunakan tubing circuit.
Saat ini ventilator memiliki berbagai pengaturan yang mengontrol laju pernapasan, IPAP, EPAP, laju aliran inspirasi, dan FIO2%. juga memeiliki berbagai mode setting.
Demikian berbagai macam perangkat pengiriman oksigen “oxygen delivery devices” dan laju aliran “flow rates”. Semoga mendapatkan pemahaman yang baik tentang setiap perangkat dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan masing-masing pilihan metode teapi oksigen.
Referensi :
Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/813/2019 Tentang Formularium Nasional. Kemenkes RI. 2019.
Hartawan D, Soesilowati D, Budiono U. Ventilasi Mekanik Noninvasif.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6460
Drugs.com. Oxygen. 2022. https://www.drugs.com/international/oxygen.html
Nagler, J. (2021). Continuous oxygen delivery systems for the acute care of infants, children, and adults. In T. W. Post (Ed.), UpToDate. https://www.uptodate.com/contents/continuous-oxygen-delivery-systems-for-the-acute-care-of-infants-children-and-adults
Weekley MS, Bland LE. Oxygen Administration. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551617/
Hyzy, R. C., & McSparron, J. I. (2021). Noninvasive ventilation in adults with acute respiratory failure: Practical aspects of initiation. In T. W. Post (Ed.), UpToDate.
https://www.uptodate.com/contents/noninvasive-ventilation-in-adults-with-acute-respiratory-failure-practical-aspects-of-initiation
WILLIAM J. KELLY, MSN, FNP-C, (2021) Oxygen Delivery Devices and Flow Rates. https://healthandwillness.org/oxygen-delivery-devices-and-flow-rates/