Ketika kita datang ke layanan kesehatan menjalani pemeriksaan tindakan awal yang akan dilakukan dokter dan perawat adalah melakukan pemeriksaan tanda tanda vital.
Mengapa ini dilakukan?
Iya ini dilakukan untuk mendapatkan informasi kesehatan secara umum pada tubuh anda.
Mengumpulkan data status kesehatan anda yang nantinya digunakan sebagai dasar dalam menentukan dugaan, diagnosis sampai pilihan perawatan, pengobatan yang akan di berikan untuk anda.
Bila di temukan kondisi tanda tanda vital tidak normal maka akan di jadikan sebagai warning. Ada sesuatu ganggu pada tubuh. Lalu, dokter dan perawat akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Apa itu tanda-tanda vital?
Tanda-tanda vital adalah dasar awal dan standar nilai untuk mengukur fungsi tubuh. Pengukuran TTV dilakukan bertujuan membuat gambaran kondisi kesehatan anda secara umum.
Pengukuran tanda-tanda vital juga memberikan informasi mengenai penyakit yang sedang diderita, serta menjadi salah satu grafik tingkat efektivitas perawat dan pengobatan.
Nilai TTV normal pada setiap individu berbeda-beda, bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, hingga kondisi kesehatan individu tersebut. Ada empat parameter tanda vital yang paling utama pada tubuh, yaitu:
Denyut nadi
Tekanan darah
Laju pernapasan
Suhu tubuh
Nilai normal denyut nadi
Pengukuran denyut nadi di kerjakan untuk menghitung jumlah detak jantung per menit. selanjutnya, pengukuran ini juga memberikan informasi irama detak jantung dan besar atau kecil detak jantung.
Perempuan berusia 12 tahun ke atas, umumnya memiliki denyut nadi yang lebih cepat dibandingkan laki-laki.
Nilai denyut nadi pada dewasa sekitar 60-100 kali per menit. tetapi, denyut nadi dapat lebih rendah atau tinggi nilainya dari rentang normal bila selelah melakukan aktivitas seperti : berolahraga, kondisi lanin seprti sedang sakit, cedera, atau ketika berada dalam kondisi psikologis yang tidak stabil.
Pada individu normal dan tidak melakukan aktifitas berat bila di peroleh nilai nadi diatas normal lebih dari 100x per menit ini di sebut takikardia. Bila kurang dari 60x per menit di sebut bradikardia.
Berbeda lagi pada individu yang berprofesi sebagai atlet seperti pemain sepak bola, cenderung memiliki denyut nadi lebih lambat dari normal. ini disebabkan karna rutinnya latihan kardio yang mereka lakukan. Rata-rata denyut nadi para atlet yakni sekitar 40 kali per menit. Meskipun denyut nadinya memiliki nilai kurang dari 60x pemenit para ahli menyatakan ini normal pada para atlet.
USIA | MNIMAL (bpm) | MAKSIMAL (bpm) | RATA-RATA (bpm) |
1 bulan – 1 tahun | 80 | 160 | 120 |
1 tahun – 3 tahun | 80 | 130 | 105 |
3 tahun – 6 tahun | 80 | 120 | 100 |
6 tahun – 12 tahun | 65 | 90 | 83 |
3 tahun – 6 tahun | 60 | 100 | 85 |
60 tahun | 60 | 100 | 80 |
Baca Juga : Gangguan irama jantung Takhicardia dan Bradicadia
Nilai TTV tekanan darah
Mengukur tekanan darah merupakan salah satu pengukuran tanda-tanda vital menggunakan alat tensi meter “sphygmomanometer”. Hasil pengukuran tekanan darah, didokumentasikan dalam dua angka, seperti 120/80 mmHg.
Pengukuran tekanan darah memberi informasi nilai sistolik dan diastolik. Nilai 120 pada hasil tensi 120/80 mmhg menunjukan nilai sitolik, sedangkan nilai 80 menunjukan nilai diastolik
Sistolik menggambarkan tekanan di pembuluh darah (arteri) jantung, saat jantung berdetak, memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, diastolik merupakan nilai yang mengukur tekanan di arteri ketika jantung dalam fase istirahat.
120/80 mmHg merupakan rentang tekanan darah normal. Berikut ini akan dibahas nilai tekanan darah yang menandakan adanya gangguan kesehatan.
Video mengukur tekanan darah :
Hipotensi atau tekanan darah rendah
Di sebut hipotensi apabila memiliki nilai tekanan darah rendah 90/60 mmHg atau kurang. Jika mengalami gangguan merasa pusing, mual, keringat dingin bahkan sampai ingin pinsan segeralah pergi ke pelayanan kesehatan terdekat. Namun pada beberapa individu, tekanan darah diatas tidak menimbulkan masalah.
Hipertensi atau Tekanan darah tinggi
Hipertensi adalah tekanan pada pembbuluh darah arteri melebihi nilai normal yang di tujunjukan pada pengukuran sphygmomanometer.
Tekanan darah tinggi dibagi menjadi 3 tingkat, pra-hipertensi, tingkat 1, dan tingkat 2.
Pertama Pra-hipertensi. Apabila tekanan darah sistole menujukan nilai 120-129, dan diastolenya kurang dari 80.
Ke-2 Tingkat 1. pada tingkat ini terjadi tekanan sistole 130-139 dan diastole 80-89.
Ke-3 Tingkat 2. tekanan darah tinggi masuk pada tingkat 2. Jika hasil pengukuran tekanan sistole menunjukan nilai 140 atau lebih dan diastole 90 atau lebih.
Perlu pahami, satu kali pengukuran tekanan darah tidak menjadi patokan atau tolak ukur mutlak kondisi Anda dalam jangka panjang. jika tekanan darah rendah atau tinggi dan hanya terjadi satu kali, maka tidak perlu terlalu khawatir. Menjadi kewaspadaan bila tekanan darah rendah atau tingg yang terjadi terus menerus sebaiknya segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
Baca Juga :
Cara Memilih Alat Pengukur Tekanan Darah dan Cara Menggunakannya di Rumah
Ini Perbedaan Captopril dan Amlodipine
Hepertensi dan hipotensi lebih lengkap.
Nilai TTV normal untuk pernapasan
Mengukur pernapasan perlu dilakukan untuk melihat status kesehatan
Pada saat malakukan tidakan pengukuran tekanan darah dan denyut nadi bisanya petugas kesehatan akan skaligus memeriksa pernafasan dengan menghitung nafas permenit nilai TTV normal untuk jumlah napas adalah 12-16 kali per menit.
Untuk menghitung jumlah pernapasan dalam satu menit, petugas kesehatan akan mengukur intensitas dada Anda terlihat naik atau sedang mengambil napas. Dengan memegang bahu anda mengukur pernapasan juga dapat dilakukan. menghitung intensitas bahu anda terasa naik saat sedang bernapas.
Jumlah pernapasan dapat meningkat saat seseorang sedang mengalami gangguan kesehatan deman,nyeri dan lain-lain. Saat mengukur pernapasan, dokter atau perawat yang bertugas juga akan memperhatikan adanya kesulitan bernapas yang Anda alami.
Informasi yang di dapatkan saat menilai status pernafasan anda meliputi, jumalah nafas, suara nafas, frekuensi nafas. Pemeriksaan akan lebih lengkap dan detil dalam pemeriksaan fisik.
Suhu tubuh normal merupakan bagian penting bagi tubuh dalam menjaga metabolisme. Nilai normal suhu tubuh yakni 36,5 hingga 37,2 derajat celcius
Suhu tubuh seseorang dapat berbeda, tergantung dari; Jenis kelamin, aktivitas yang dilakukan, makanan dan minuman yang dikonsumsi, cuaca, siklus menstruasi.
Ada berbagai macam cara mengukur suhu tubuh dan lokasi pengukuran suhu tubuh sebagai berikut :
Secara oral atau melalui mulut
Melalui rektal atau anus
Menjepit termometer pada ketiak
Melalui telinga
Menempelkan termometer pada kulit dahi
Secara internal, mengukuran suhu organ dalam seperti kerongkongan, jantung, atau kandung kemih.
Untuk orang dewasa yang sehat, temperatur tubuh yang normal dapat berkisar antara 36,5 derajat Celcius hingga 37,2 derajat Celcius.
Apabila suhu tubuh meningkat sekitar satu derajat dari rentang suhu tubuh yang normal maka seseorang itu Demam. Sementara itu, bila suhu tubuhnya kurang dari 35 derajat Celciu maka disebut hipotermia.
Mengenali tanda-tanda vital di tubuh dapat membantu kita cepat menyadari kondisi tubuh kita. Dan menentukan respon apa yang mesti kita lakukan. Meski tidak selalu menandakan gangguan, namun tidak ada kerugian bagi kita bila ini di lakukan sebagai langkah pencegahan. Untuk segera memeriksakan kondisi ke layanan kesehatan saat merasa nilai TTV Anda tidak normal.