oleh : Dian Anggur Yulianti
Gangguan termoregulasi pada neonatus adalah sebuah kondisi dimana bayi kehilangan suhu atau ketidak seimbangan suhu tubuh. Selanjutnya, kondisi ini dapat berupa hipotermia dan hipertermia.
Termoregulasi adalah kemampuan untuk menyeimbangkan antara produksi panas dan hilangnya panas dalam rangka untuk menjaga suhu tubuh dalam keadaan normal. Temperatur tubuh normal dihasilkan dari keseimbangan antara produksi dan kehilangan panas tubuh. Salah satu masalah khusus pada bayi, terutama bayi prematur adalah ketidakmampuannya untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal. Banyak faktor yang berperan dalam termoregulasi seperti usia, berat badan luas permukaan tubuh dan kondisi lingkungan.
Selanjutnya Gangguan termoregulasi Hipotermia dapat disebabkan oleh karena terpapar dengan lingkungan yang dingin (suhu lingkungan rendah, permukaan yang dingin atau basah) atau bayi dalam keadaan basah atau tidak berpakaian. gangguan termoregulasi Hipertermia dapat disebabkan oleh karena terpapar dengan lingkungan yang panas(suhu lingkungan panas, paparan sinar matahari atau paparan panas yang berlebihan dari inkubator atau alat pemancar panas/radiant warmer).
Banyak masalah khusus pada bayi baru lahir yang terkait dengan adaptasi yang belum sempurna, misalnya karena asfiksia, kelahiran prematur, anomali kongenital , serta hipotermia ataupun hipertermia yang dapat berkembang kearah kegawatan. Sehingga hipotermi ataupun hipertermi merupakan salah satu keadaan yang harus dicermati dalam perawatan bayi baru lahir.
Temperatur tubuh diatur dengan mengimbangi produksi panas terhadap kehilangan panas. Bila kehilangan panas dalam tubuh lebih besar dari pada laju pembentukan panas maka akan terjadi penurunan temperatur tubuh. Begitu juga sebaliknya bila pembentukan panas dalam tubuh lebih besar dari pada kehilangan panas, timbul panas di dalam tubuh dan temperatur tubuh akan meningkat.
Kunjungi beranda dan ikuti event faste : event faste
HIPOTERMIA
Hipotermia merupakan suatu kondisi dimana nilai suhu tubuh menurun drastis di bawah suhu normal. Yaitu di bawah 35 derajat Celsius. ini sangat di sarankan untuk di hindari pada bayi. karna mempertahankan suhu tubuh bayi dalam rentan normal membantu metabolisme dan fungsi tubuh.
Terjadinya Gangguan termoregulasi hipotermi karena :
- Penurunan produksi panas. Hal ini dapat disebabkan kegagalan dalam sistem endokrin dan terjadi penurunan basal metabolisme tubuh, sehingga timbul proses penurunan produksi panas, misalnya pada keadaan disfungsi kelenjar-kelenjar tiroid, adrenal ataupun pituitaria.
- Peningkatan panas yang hilang
Terjadi bila panas tubuh berpindah ke lingkungan sekitar, adapun mekanisme tubuh kehilangan panas dapat terjadi secara :
1. Konduksi, yaitu perpindahan panas yang terjadi sebagai akibat perbedaan suhu antara kedua obyek. Kehilangan panas terjadi saat terjadi kontak langsung antara kulit neonatus dengan permukaan yang lebih dingin. Sumber kehilangan panas terjadi pada neonatus yang berada pada permukaan / alas yang dingin, seperti pada waktu proses penimbangan.
2. Konveksi, yaitu transfer panas terjadi secara sederhana dari selisih temperatur antara permukaan kulit bayi dan aliran udara yang dingin di permukaan tubuh bayi. Sumber kehilangan panas disini dapat berupa: inkubator dengan jendela yang terbuka, atau pada waktu proses transportasi neonatus ke Rumah Sakit
3. Radiasi, yaitu perpindahan suhu dari suatu objek panas ke objek yang dingin, misalnya dari bayi dengan suhu yang hangat dikelilingi suhu lingkungan yang lebih dingin. Sumber kehilangan panas dapat berupa suhu lingkungan yang dingin , atau suhu inkubator yang dingin.
4. Evaporasi, yaitu panas terbuang akibat penguapan, misalnya melalui permukaaan kulit dan traktus respiratorius. Sumber kehilangan panas dapat berupa neonatus yang basah setelah lahir, atau pada waktu dimandikan.
HIPERTERMIA
Hipertermia adalah suatu kondisi dikala suhu tubuh terlalu tinggi. kondisi ini sering disebabkan oleh kegagalan sistem regulasi suhu tubuh untuk menurunkan suhu tubuh. temperatur normal antara rentang 36–37,50C. Gangguan hipertermia sendiri dikatakan sebagai peningkatan suhu tubuh bila suhu naik di atas 38,50C.
Gangguan termoregulasi Hipertermia pada bayi baru lahir :
Meskipun secara klinis hipertermia relatif lebih jarang terjadi bila dibandingkan dengan hipotermia, tetapi seperti juga pada hipotermi, hipertermi dapat menimbulkan kegawatan pada bayi baru lahir.
Hipertermia dapat disebabkan oleh suhu lingkungan yang berlebihan, infeksi, dehidrasi. Selain itu perubahan mekanisme pengaturan panas sentral yang berhubungan dengan trauma lahir pada otak, malformasi, dan obat-obatan memiliki pengaruh.
Sepsis neonatal merupakan salah satu penyebab utama kematian pada bayi baru lahir, ditandai antara lain dengan demam tinggi (suhu lebih dari 38 oC) , meskipun tidak jarang juga ditandai dengan hipotermi. Episode demam muncul pada hari pertama kehidupan, kadang-kadang muncul pada hari ketiga, yang secara umum sering disebabkan oleh infeksi bakteri.
Hipertermi timbul sebagai akibat kenaikan suhu lingkungan khususnya pada bayi-bayi preterm, sebagai komplikasi dari pakaian yang inadekuat serta pemanasan suhu lingkungan yang berlebihan Untuk itu, bayi baru lahir haruslah dirawat dalam lingkungan suhu netral (Neutral Thermal Environment / NTE). NTE adalah rentang suhu eksternal, dimana metabolisme dan konsumsi oksigen berada pada tingkat minimum, dalam lingkungan tersebut bayi dapat mempertahankan suhu tubuh normal
Kepustakaan
- Kosim MS, Surjono A, Setyowireni D. Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan, dan Perawat di Rumah Sakit.. IDAI (UKK Perinatologi) – MNH-JHPIEGO – Departemen Kesehatan RI. Jakarta, 2004 : 37 – 41
- Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE. eds. Neonatology, Management, Procedures, On-Call Problems, Diseases, and Drugs. 5th ed. New York : Lange Medical Books / McGraw-Hill, 2008, 38 – 42.
- Thermoregulation in The Newborn Immediately After Birth. Nursing Procedure Manual. University of North Carolina Hospital. Last Update 2004. Available from : http://wwwUNC.Hosp.org
- Metabolic Problems in The Newborn. The Merck Manual of Diagnosis and Therapy. Section 19 Pediatric 2004 260-8. Available from:http//www.Merk.manual.org
- Neonatal Thermoregulation, New Born Guideline 2 British Columbia Reproductive Care Program. July 2003. Available from: URL:http://www.ucsf.com.
- Chandra.S, Boumgart.S. Fetal and neonatal thermal regulation. In : Spitzer AR ed. Intensive Care of Fetus And Neonates. 2nd ed. Philadelphia : Elsevier Mosby, 2005, 495 – 513.
- Department of Pediatrics WHO Collaborating Center for Training and Research in Newborn Care. Essential Newborn Nursing for Small Hospitals. New Delhi, 2005, 13 – 23
- Rutter N. Temperature control and disorders. In : Rennie JM ed. Robitton’s Textbook of Neonatology 4th ed. Philadelphia : Elsevier Churchil Livingstone, 2005, 267 – 79.
- LeBlanc MH. The physical environment. In : Fanaroff AA, Martin RJ. Eds. NeonatalPerinatal Medicine, Disease of The Fetus And Infant. 7th ed. St Louis : Mosby Inc, 2002, 512 – 27.
- Thermal Protection Of The Newborn: a Practical Guide.. WHO/RHT/MSM/ 1999. Available from:URL:www.WHO.int.
- Boutilier RG. Mechanisms of Cell Survival in Hypoxia and Hypothermia. The Journal of Experimental Biology 2001, 204, 3171 – 81.
- Kattwinkel J, Short J, Niermeyer S. et al eds. Neonatal Resuscitation 4th ed. American Academy of Pediatrics and American Heart Association, 2000.
- Watkinson M. Temperature Control of Premature Infants in the Delivery Room. Clin Perinatol 2006, 33, 43 – 53.
- Browne JV. Early Relationship Environments : Physiology of Skin-to-skin Contact for Parent and Their Preterm Infants. Clin Perinatol 2004, 31, 287 – 98.