Infection control merupakan suatu tugas yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Ini memerlukan kerja keras dan kerjasma tim. Selain itu juga di butuhkan kepatuhan ekstra dari seluruh petugas di yankes dalam melakukan kewaspadaan standar. Demi mencapai sebuah tujuan zero infeksi yang di idamkan setiap layanan kesehatan dan pasien.
Kewaspadaan standar meliputi : Kebersiahan tangan, Penggunaan alat pelindung diri, Kebersiah Lingkungan, Pengelolaan Limbah, Penatalaksanaan linen, Perlindungan kesehatan petugas, Penempatan pasien, Kebersihan respirasi/etika batuk/bersin
namun bagaimana cara ini menjadi mudah dan dapat dilakukan dengan baik dalam mengontrol kejadian infeksi. Jadi, Infection control mesti di mengerti oleh seluruh tim kesehatan.
Ini dilakukan dalam ranggka mencegah infeksi karna itu kami berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan belajar untuk semua sejawat tenaga kesehatan.
Di samping itu sampai hari ini masih di temukan kasus infeksi yang sifatnya sedang sampai berat. Masalah infeksi ini dihadapi di semua lapisan pelayanan kesehatan seperti :
Jenis jenis infeksi
- Ventilator Associated Pneumonia (VAP) infeksi yang terjadi berhubungan dengan penggunaan alat bantu nafas ventilasi mekanik
- Infeksi Daerah Operasi (IDO) infeksi ini terjadi berkaitan dengan berbagai tindakan yang pembedahan
- Infeksi Saluran Kemih (ISK) jenis infeksi ini terjadi karna pemasangan atau penggunaan selang bantu berkemih “kateter uriene” yang sifatnya sementara atau menetap
- Central Line Associated Bloodstrem Infection (CLABSI) adalah kejadian infeksi yan g di akibatkan pemasangan central line pada vena central.
Oleh karna itu menurunkan kejadian infeksi adalah PR bagi seluruh tenaga kesehatan khususnya di indonesia. Untuk itu kita harus mengupdate diri baik pengetahun serta keterampilan. Demi mencegah infeksi terjadi sampai target zero infeksi.
Sementara itu kIta ketahui bahwa infeksi terjadi dapat meningkatkan angka kematian yang tidak kalah tinggi. Di USA terdapat 99ribu kematian dari 1.7juta infeksi yang terjadi. Dan di indonesia sendiri kini belum dapat terindentifikasi jumlah kejadian infeksi. Yang jelas adalah kasus infeksi menjadi kasus yang perlu penanganan serius.
Dengan mempelajari Infection control ini adalah salah satu langkah terbaik dalam memulai
APAKAH MUNGKIN ZERO INFEKSI DAPAT TERWUJUD ?
Ya kita mesti optimis menuju zero infeksi, tentunya untuk menuju zero infeksi perlu kerja keras yang panjang, kerjasama berkesinambungan dan sinergi antara staff di layanan kesehatan, supaya pencehahan infeksi dapat berjalan dengan baik serta efektif
baca juag : KEWASPADAAN STANDAR
SEGITIGA INFEKSI
Seperti kita lihat pada gambar di atas segitiga infeksi memberi informasi bahwa infeksi atau penyakit dapat terjadi karna tiga hal yang berkaitan yaitu HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT,
HOST (Inang) yaitu suatu organisme yang sebagai tempat tinggal bakteri, virus, parasit sebagai contoh sel merupakan inang bagi virus, gulma menjadu tempat tinggal bagi bakteri.
AGENT (Agen) adalah mikroorganisme patogenik, atau sebuah bagian zat yang di hasilkan. ini dapat menjadi sumber penyebab penyakit.
ENVIRONMENT (Lingkungan) yakni kondisi lingkungan yang membrikan pengaruh antara agen dan inang, Sebagai Contoh seperti usia, jenis kelamin, prilaku, dan kondisi daya tahan
GREGRT ATASI INFEKSI
Bila membahas infeksi di layanan kesehatan : “HAIS” merupakan kejadian infeksi yang berkaitan selama perawatan di layanan kesehatan. Juga infeksi yang di dapat dari rumah sakit namun timbul ketika psien sudah rawat di rumah, serta infeksi karna pekerjaan oleh staf di layanan kesehatn.
pada tanggl 9,10,dan 16 April 2022. Kami menyelenggarakan diskusi : GREGRT ATASI INFEKSI infection control update. Kegiatan ini kita di hadiri oleh dr.Azharry Rully, Sp.A, Ns.Gortap Sitohang, S.Kep.,MPH, Ns.Dian Anggur Yulianti, S.Kep, Ns.Selly Ramadhani, S.Kep
Dimana beliau-beliau berbagi ilmu dan pengalaman kepada sejawat tentang strategi dan aplikasi. Bagaimana pencegahan infeksi dapat di capai dengan baik, tidak hanya sebaras itu tetapi juga lebih lengkap mulai dari Apliksi dan strategi sebagai berikut :
- Aplikasi dan Strategi menuju zero infeksi di rumah sakit
- Aplikasi kebersihan tangan efektif untuk petugas kesehatan
- Strategi penerapan bundle infeksi aliran darah di rumah Sakit
- Pencegahan CLABSI di fasilitas terbatas
- Aplikasi Scrub The Hub pada jalur infus
- Penggunaan jalur infus Closed system vs open system.
Referensi
Permenkes Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Materi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, disampaikan pada wibinar Infection Control Update, 9,10 dan 16 April 2022. event di selenggarakan oleh fantastic health seminar and training education.