PROSES KEPERAWATAN DAN LYDIA HALL

Proses keperawatan adalah metode sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan pada indivudu, kelompok, dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakit yang di alami. Motode ini di gunakan untuk membuktikan tanggung gugat, dan tanggung jawab kepada pasien selama perawatan.

proses keperawatan

Proses keperawatan menjadi kerangka asuhan kerepawatan yang di butuhkan dalam asuahan keperawatan, juga merupakan metode yang efisien dalam membuat keputusan klinik dan menjadi solusi atas masalah aktual, potensial kesehatan.

Metode ini di gunakan pertama kali oleh Lydia Eloise Hall di tahun 1950-an. Denan menerapkan 3 tahap proses keperawan yaitu : pengkajian, perencanaan, dan evaluasi. Beliau melakukan Observasi, mengukur, mengumpulkan data dan menganalisa data.

Beliau adalah seorang ahli teori keperawatan yang mengembangkan model keperawatan Care, Cure, Core. di mana CARE adalah satu-satunya fungsi perawat, sedangkan CORE dan CURE dibagi dengan anggota tim kesehatan lainnya.

Lydia Eloise Hall juga merupakan seorang inovator, motivator, mentor untuk perawat di semua fase karirnya, dan advokat untuk pasien sakit kronis.

Lydia Eloise Hall lahir 21 September 1906, di New York City sebagai Lydia Eloise Williams. Dia adalah anak pertama dari Louis V. Williams dan Anna Ketterman Williams. Keluarganya memutuskan pergi dan menetap  ke York, Pennsylvania, di mana ayah beliau adalah seorang dokter praktik umum.

Lydia Eloise Hall
Lydia Eloise Hall

Selanjutnya, proses keperawatan di kembangkan oleh American Nurse Association (ANA) menjadi lima tahap yaitu : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) Mengembangkan dan mengelompokan diagnosa keperawatan serta membantu menciptakan komunikasi antar perawat dan membrikan batasan diagnosa keperawatan dan diagnosa medis. Sederhananya diagnosa keperawatan berfokos pada respon pasien, diagnosa medis berfokus pada proses penyakit

Lima Langkah Proses Keperawatan

Proses keperawatan menyatukan berbagai macam perawat dalam bekerja untuk memberikan perawatan holistik berfokus pada pasien. Dengan lima langkah proses keperawatan sebagai berikut di harapkan mampu mencapai tujuan keperawatan; meningkatkan, mempertahankan kesehatan.

Assessment

Perawat melakukan pekerjaan dengan sistematis dan dinamis untuk pemperoleh, mengumpulkan data dan menganalisa data pasien, langkah pertama dalam memberikan asuhan keperawatan. Penilaian mencakup data fisiologis, faktor psikologis, sosial budaya, spiritual, ekonomi, dan gaya hidup. Seperti, penilaian perawat terhadap pasien, Luka Kronik tidak hanyamenilai keluhan fisik dan manifestasi luka, tetapi juga menilai respons pasien. Seperti ketidak mampu untuk bangun dari tempat tidur, penolakan makan, penarik diri dari anggota keluarga, kemarahan yang ditujukan kepada petugas layanan.

Dalam melakukan pengkajian di perlukan keahlian atau ketrampilan seperti wawancara, pemerikasan fisik, dan observasi.

Ada beberapa metode pengelompokan data :

  1. Berdasarkan sistem tubuh
  2. Berdasarkan kebutuhan dasr (Maslow)
  3. Berdasarkan teori keperawatan
  4. Berdasarkan pola kesehatan fungsional

Pengelompokan data sangat membantu dalam proses identifikasi diagnosa keperawatan khususnya yang berdasarkan teori keperawatan. Sedangakan pengelompokan data secara sistem tubuh dapat di gunakan dalam prose kolaborasi dengan tim medis.

Diagnosis

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis perawat terhadap respons yang muncul pada pasien berkaitan dengan kondisi dan kebutuhan kesehatan aktual atau potensial. Diagnosis tidak hanya mencerminkan bahwa pasien merasakan nyeri pada luka, tetapi mencari masalah lain yang di sebabkan oleh nyeri seperti kecemasan, gizi buruk, dan konflik dalam keluarga, atau berpotensi menyebabkan komplikasi. Misalnya, infeksi merupakan potensi bahaya pada pasien dengan luka. Diagnosis adalah dasar untuk rencana perawatan perawat.

Outcomes / Planning

Berdasarkan Assessment dan Diagnosis, perawat menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang terukur dan dapat dicapai untuk pasie .seperti perkembangan proses penyembuhan luka dari rubor, tumor, color dolor, fungsiolesa; berpindah dari tempat tidur ke kursi setidaknya tiga kali per hari; mempertahankan nutrisi yang cukup dengan makan lebih sedikit, lebih sering; menyelesaikan konflik dengan melakukan konseling, atau mengelola rasa sakit melalui pengobatan yang memadai; menyususun kolaborasi bersama tenaga kesehatan lain. Data penilaian, diagnosis, dan tujuan ditulis dalam rencana perawatan pasien. Tujuanya agar tim kesehatan lain yang turut bersama merawat pasien memiliki informasi yang sama melalui dokumentasi yang telah di kerjakan.

Implementation

Asuhan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan rencana asuhan, sehingga kesinambungan asuhan pasien selama perawatan. Persiapan pulang perlu terjamin. Perawatan didokumentasikan dalam catatan pasien.

Evaluasi

Evaluasi terhadap asuhan yang telah di berikan perlu dilakuan untuk mengukur keefektifan asuhan keperawtan. Dan dilakukan berulang bila di temukan ketidak sesuaian dapat segara melakukan modifikasi rencana asuahan sesuai kebutuhan.

Nurses meet the needs of daily activities, apply medical knowledge, and handle social and emotional needs


  • Sumber :

Tarwono dan Wartonah: Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan; 2010

George, J.B.; Nursing Theories: The Base for Professional Nursing Practice; 2014

https://nurseslabs.com/lydia-e-halls-care-cure-core-theory/#biography_of_lydia_e_hall

https://www.nursingworld.org/practice-policy/workforce/what-is-nursing/the-nursing-process/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *